English
  • English
  • Indonesian

Mitos dan Fakta: Memahami Perbedaan Antara IELTS dan TOEFL iBT

Created by Sheilla in Articles 7 Nov 2024
Share

Tes bahasa Inggris kayak IELTS dan TOEFL iBT tuh udah jadi standar internasional buat masuk ke kampus luar negeri. Tapi, nggak sedikit dari kita yang masih kebingungan soal perbedaan dan pilihannya. Banyak yang bilang, “Kalau suka British accent, ambil IELTS aja,” atau “TOEFL itu bikin pusing pas listening!”—kamu pasti pernah dengar komentar kayak gini, kan? Nah, biar nggak makin banyak asumsi yang simpang siur, yuk kita bedah lebih dalam! Artikel ini bakal bahas mitos dan fakta seputar IELTS dan TOEFL iBT. Siapa tahu abis baca, kamu bisa lebih yakin mau pilih yang mana, dan nggak lagi mikir “Ah, nanti susah nih!” sebelum mencoba!

Mitos 1: IELTS Lebih Sulit daripada TOEFL

Fakta: Ngomongin mudah atau susah itu sebenarnya subjektif banget, lho! Tingkat kesulitan antara IELTS dan TOEFL iBT sebenarnya bisa beda-beda buat setiap orang. Beberapa orang mungkin merasa IELTS lebih menantang karena ada sesi speaking langsung dengan penguji. Sementara itu, TOEFL menggunakan audio dan kamu jawab lewat komputer.   IELTS lebih mengedepankan konteks sehari-hari, sementara TOEFL iBT cenderung lebih akademis. Jadi, bukan masalah mudah atau sulit, tapi lebih ke apakah kamu cocok sama gaya tesnya. 

Mitos 2: Harus Punya Aksen British untuk IELTS dan Aksen Amerika untuk TOEFL

Fakta: Ini salah besar!

Penguji di kedua tes sudah terbiasa dengan berbagai aksen dari seluruh dunia.  TOEFL iBT emang sering diasosiasikan dengan kampus di Amerika, tapi tes ini sebenarnya diterima di berbagai universitas di dunia, termasuk di Eropa dan Australia.  Nah kalau IELTS awalnya dikembangkan oleh lembaga dari Inggris, tapi sekarang audiensnya udah global banget, jadi format tesnya juga lebih beragam. Kamu bakal nemuin berbagai aksen kayak Australian, American, bahkan New Zealand. Jadi, nggak usah parno sama British accent, deh. Di IELTS, aksen lebih ke campuran dan justru bisa jadi latihan buat membiasakan diri dengan variasi dialek bahasa Inggris!


Mitos 3: TOEFL iBT Lebih Mahal Dibanding IELTS

Fakta: Soal biaya, sebenarnya nggak jauh beda antara IELTS dan TOEFL iBT, meskipun beberapa negara punya perbedaan harga tergantung lokasi tes. Di beberapa tempat, memang ada selisih harga sedikit antara IELTS dan TOEFL iBT, tapi secara keseluruhan perbedaannya nggak signifikan. Yang pasti, cek terus situs resmi buat tahu biaya terkini dan pilih yang paling sesuai budget.

Mitos 4: Persiapan untuk IELTS Lebih Lama daripada TOEFL

Fakta: Waktu persiapan tergantung pada kemampuan bahasa Inggris kamu saat ini. Jika kamu sudah jago, mungkin hanya butuh waktu singkat untuk siap. Namun, jika masih perlu belajar banyak, ya mungkin butuh waktu lebih lama. Intinya, semua tergantung pada diri sendiri!

Mitos 5: IELTS Writing Lebih Santai daripada TOEFL iBT

Fakta: Mitos ini sering bikin orang salah paham. Memang, writing di IELTS lebih berfokus ke situasi sehari-hari seperti esai dan analisis grafik, sementara TOEFL iBT lebih akademis. Tapi santai atau enggaknya, tergantung gaya kamu sendiri. Kalau kamu lebih suka menulis dengan style yang lebih fleksibel, mungkin IELTS lebih cocok. Tapi kalau kamu suka tantangan dengan struktur akademis yang jelas, TOEFL bisa jadi pilihan.

Mitos 6: Skor TOEFL iBT Nggak Setara dengan IELTS

Fakta: Skor TOEFL iBT bisa dikonversi ke IELTS, dan sebaliknya, dengan tabel perbandingan yang tersedia di situs resmi masing-masing. Jadi, universitas biasanya bisa terima dua-duanya, asalkan memenuhi standar skor yang diharapkan.

Mitos 7: Penguji IELTS Lebih "Baik Hati" dalam Memberi Nilai

Fakta: Skor ditentukan oleh kinerja kamu, bukan oleh penguji!

Mereka punya standar penilaian yang ketat dan harus objektif. Jadi, jangan berharap dapat nilai tinggi hanya karena penguji suka sama kamu!


Jadi, IELTS atau TOEFL iBT?

Pada akhirnya, IELTS dan TOEFL iBT itu sama-sama kredibel, tinggal sesuaikan aja sama kebutuhan kamu. Apakah kamu lebih suka soal dengan gaya pilihan ganda atau yang lebih fleksibel? Ingat, jangan sampai mitos-mitos yang simpang siur malah bikin kamu jadi takut buat tes ini. Pilih yang paling cocok, latihan terus, dan tetap semangat! Kalau kamu udah kenal formatnya dan rajin latihan, tes apa pun bisa jadi lebih mudah dihadapi!


Comments (0)

Share

Share this post with others